FAQ


Apa yang dimaksud  Self Publishing?
Self Publishing adalah penerbitan mandiri di mana seorang penulis menerbitkan karyanya sendiri, tidak diterbitkan melalui penerbit mayor. Konsekuensinya, seluruh proses penerbitan, mulai dari pengadaan naskah, editing, layout, desain cover, pengurusan ISBN, mencetak buku, dan wraping plastik (pengemasan), dia-lah yang melakukannya.

Wah repot juga ya kalau menerbitkan buku sendiri seperti itu?
Ya, betul. Memang repot. Enaknya memang, kalau punya naskah, ditawarkan ke penerbit mayor yang sudah mapan. Mereka nanti yang akan mengurusi seluruh proses penerbitannya, bahkan sampai ke penjualannya. Penulis tinggal menunggu laporan penjualan dan menerima royaltinya.
Tapi itu tidak mudah, karena penerbit tentu menyeleksi betul naskah yang masuk, dilihat dari kualitas naskah dan potensi pasar. Dan itu memakan waktu yang relatif lama. Kalau diterima ya Alhamdulillah, kalau ditolak ya ‘terpaksa’ harus dikirim ke penerbit lain yang lebih cocok dan pas.

Terus, kalau masih ditolak penerbit lainnya lagi?
Jalan amannya ya terbitkan sendiri, kalau Anda memang ingin menerbitkan naskah Anda itu…

Tapi kan saya belum berpengalaman menerbitkan buku? Bagaimana dong?
Nah, itulah manfaat dari kehadiran OASE QALBU PUBLISHING HOUSE. Kami hadir untuk menjembatani Anda yang ingin menerbitkan buku secara mandiri, tapi belum bisa menjalankan proses penerbitan sendiri. Intinya, kami adalah lembaga jasa self publishing. Kami-lah nanti yang akan mengambil alih seluruh proses penerbitan buku Anda. Anda tinggal menyerahkan naskah yang ingin Anda terbitkan kepada kami, kami-lah yang akan mengolahnya menjadi buku yang menawan.

Mahal gak biayanya?
Mahal itu relatif ya. Kami mematok tarif Rp 490.000,- untuk paket biasa dan paket spesial Rp 950.000,-. Dengan memilih paket ini, Anda mendapat 2 eks buku.  

Dua eksemplar saja? Mahal sekali Rp 490.000,- dan Rp 950.000,-kok cuma dapat dua buku?
Eits, tunggu dulu. Biaya segitu bukan untuk biaya cetak saja, tapi lebih banyak untuk membiayai proses penerbitannya atau biaya pra cetak. Biaya editingnya, biaya desain covernya, dan biaya pengurusan ISBN-nya. Kalau dihitung satu per satu, Rp 490.000,- masih belum cukup untuk membiayai proses pra cetak, kecuali kalau Anda bisa melayout naskah dan mendesain cover sendiri.

Trus, kalau kami ingin cetak buku lebih banyak lagi, misalnya 1.000 eksemplar bagaimana?
Ya tinggal mengalikan biaya cetak dengan jumlah cetaknya. Misalnya biaya cetak buku Anda Rp 20.000,- per eksemplar, ya tinggal mengalikan 1000. Ketemunya Rp 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah). Ini hanya sekedar contoh, karena real-nya mungkin tidak sebesar itu.

Wah mahal juga ya?
Ya, memang mahal. Tapi itu hanya contoh, tidak harga sebenarnya. Karena dalam dunia percetakan dikenal mantra “Semakin banyak jumlah cetak, maka jatuhnya akan semakin murah. Sebaliknya, semakin sedikit jumlah cetaknya, maka jatuhnya akan semakin mahal.

Kalau PoD (Printing on Demand) itu apa?
Print on Demand adalah cetak sesuai permintaan. Dengan konsep ini, Anda bisa mencetak buku dalam jumlah berapa pun, 1 eksemplar pun bisa, dengan kualitas yang relatif sama dengan kualitas cetak offset.
Dengan adanya PoD, Anda bisa mencetak buku sesuai dengan kebutuhan Anda. Kalau Anda ingin menjual buku Anda, Anda bisa memasarkan secara online, nanti kalau ada yang memesan buku Anda, Anda baru mencetaknya atau Anda sudah memiliki stok buku sebelumnya.

1 komentar: